Memperingati 29 Tahun Life in General, Album Satu-Satunya MXPX yang Beredar di Tanah Air
Tepat pada hari ini Life
in General, menginjak usia ke-29 tahun. Ini merupakan album ketiga MXPX,
sekaligus satu-satunya album mereka yang beredar resmi di Indonesia, dalam
format kaset pita. Seingat saya Life in
General beredar sekitar tahun 1998. Atau selisih dua tahun, dari tanggal
edar di negara asalnya.
MXPX adalah band asal di Bremerton, Amerika Serikat yang
terbentuk pada 1992. Dengan personel; Mike Herrera (bass), Yuri Ruley (drum), dan
Tom Wisniewski (gitar). Awalnya mereka mengusung nama Magnified Plaid. Karena kepanjangan
buat ditaruh di poster, Yuri menyingkatnya dengan menambahkan huruf “x” kecil,
sebagai pengganti “titik”. Yang pada gilirannya jadi terbaca empat huruf; MxPx.
Sebelumnya saya tidak tahu mereka band apa, iseng saja beli
kasetnya, karena single “Chick
Magnet” cukup sering diputar di radio Prambors. Standar zaman itulah, beli kaset
kaya tebak-tebak buah manggis. Tapi insting saya mengatakan, kalau musik mereka
kaya band-band punk Amerika kebanyakan. Dan tebakan saya benar.
Life in General ditangani oleh Steve Kravac, produser handal asal Kanada, yang memang beranjak dari scene punk dan hardcore. Sebelum kerja bareng MXPX, dia pernah terlibat dalam penggarapan; Punk in Drublic (NOFX), Cheshire Cat (Blink-182), Firme (Voodoo Glow Skulls), Anthems From The Alleyway (Total Chaos), dan sejumlah nama beken lainnya.
Untuk urusan sampul, trio ini mempercayakannya pada Chris
Cooper aka Coop. Illustrator kawakan yang juga menorehkan karyanya, pada sampul
live album We're Outta Here! milik Ramones, sampul 7-inch/45 American Jesus
milik Bad Religion, dan lain-lain.
Album ini memuat 17 lagu bertempo cepat, sebagaimana sound skate punk pada umumnya. Beda jauh
kalau disandingin sama New Found
Glory ─yang kasetnya juga beredar di dalam
negeri sekitar tahun 2000-an. Sebab gaya nyanyi Mike lebih manly. Enggak menye-menye
kaya Jordan Pundik, yang katanya anak hardcore. Hebatnya lagi semua lagu ─di album ini─ ditulis oleh Mike.
Life in General dibuka dengan "Middlename,"
yang berkisah tentang hubungan problematik, yang pernah dialami Mike. Disusul
lagu "My Mom Still Cleans My Room," yang maknanya tidak sesuai dengan
judulnya. Kemudian ada "Do Your Feet Hurt", sebuah lagu tentang
seorang cewek canggung-alim di sekolah.
Lagu ciamik lainnya berjudul "Sometimes You Have to Ask
Yourself." Lagu ini memiliki pesan yang kuat, agar kita tidak memaksakan
standar kita pada orang-orang di sekitar. "The Wonder Years"
mengangkat cerita, bagaimana sang vokalis berjuang demi sebuah perubahan, yang dikemas
dengan energik, sehingga terdengar lebih segar.
Buat sebagian orang, mungkin "Move to Bremerton" jadi
lagu favorit. Komposisi lagunya pas, enggak dipaksain
ngebut, tapi unsur rock-nya tetap
dapat. Lanjut ke "New York to Nowhere", yang sebetulnya memperlihatkan
ke kita, sisi kreatif Mike Herrera yang dapat mengambil ide, dari rasa bosan di
perjalanan, terus menyulapnya jadi sebuah karya.
Sesuai judulnya, lagu "Andrea" ini berkisah tentang
seorang cewek, yang bikin Mike kepincut.
Trek selanjutnya adalah "Your Problem My Emergency”, sebuah lagu tentang sikap
atau pendirian. Sederhananya kalau enggak sreg, bilang aja enggak. Jangan dipaksa.
Berikutnya ada lagu "Chick Magnet", yang sebetulnya
“B” saja, tapi herannya malah dijadikan single
di sini. Padahal "Today is in My Way", jauh lebih mantul. Dan sangat cocok didengerin pas lo bertekat ingin ninggalin masa
lalu, dan yakin kalau hal-hal baik bakal datang.
"Sorry So Sorry" adalah lagu yang sarat kontemplasi. Kalau "Doing Time" bercerita
tentang hal-hal yang dulu pernah lo
lakuin, ketika masih sekolah. Lagu ini menunjukkan kalau Mike, berupaya
ingin terkoneksi dengan para pendengarnya yang─saat itu─masih ABG (Anak Baru Gede).
Keistimewaan MXPX dengan band sejenis adalah, mereka mampu
mengemas lagu-lagu bertema self-awareness tanpa
terkesan menggurui. Ini dibuktikan
lewat; "Correct Me if I'm Wrong", "Christalena" dan "Destroyed
By You". Album ini ditutup apik dengan "Southbound", yang secara
harfiah bisa diartikan; nikmati saja perjalanan yang ada.
Overall, album ini enggak mengecewakan.
Namun sayang mereka terlalu serius aja.
Coba mereka bisa sebrengsek Green Day
atau sekonyol Blink-182, meski
mustahil bisa mengejar dua nama tadi. Tapi paling enggak bisa satu tingkat di
bawah Sum 41, atau minimal sejajar dengan New Found Glory.
Tapi mau gimana lagi? MXPX memang awalnya beranjak dari christian punk. Subgenre dari musik punk, yang liriknya memuat unsur Kekristenan. Bahkan mereka juga bernaung di bawah label Kristen; Tooth & Nail Records. Jadi cukup dimengerti kalau mereka ngejaga imej banget, agar enggak terkesan awur-awuran.
Namun terlepas dari itu semua, anak “melodic” mestinya
berterima kasih, sebab mereka satu-satunya band skate punk Amerika, yang demen banget main kemari. Kalau
dihitung-hitung nyampe lima kali,
termasuk bareng MXPX All Star di 2009 silam. Gokil ya?.***


Komentar
Posting Komentar